APA KABAR PARTAI POLITIK?

Pasca runtuhnya rezim orde baru banyak bermunculan partai – partai politik, entah itu partai baru maupun partai yang reinkarnasi dari partai lama. Ada sekitar 100 partai yang muncul pada awal tahun 2008. Namun pada akhirnya KPU hanya mengijinkan 38 partai politik nasional dan 6 partai lokal yang diizinkan untuk berkompetisi dipemilu tahun 2009. Banyaknya partai tersebut sejatinya merupakan sesuatu hal yang wajar di sebuah Negara demokrasi. Sebagaimana dikemukakan oleh Robert A. Dahl (1971), adalah adanya kebebasan didalam membentuk organisasi, temasuk membentuk partai politik.
Akan tetapi, dengan banyaknya partai politik tersebut kemudian timbul Sebuah pertanyaan besar mengenai kondisi partai politik hari ini, apakah semua partai sudah menjalankan semua tugas – tugas dan fungsinya sebagai partai politik? Atau bahkan partai politik didirikan hanya untuk ladang bisnis oligark belaka? Bahkan belakangan ini mencuat sebuah wacana mengenai kenaikan dana partai yang hanya akan menguras APBN, jika benar bagaimana mekanisme pertanggungjawabannya?
Kondisi partai politik hari ini bisa kita saksikan bagaimana partai politik bekerja, partai politik hari ini sudah tidak lagi memegang teguh ideologinya, seolah – olah ideology dikesamipingkan demi mencapai kekuasaan belaka, koalisi pun sering terjadi antar partai politik yang mana ideology partai koalisi tersebut berbeda – beda. Bagaimana bisa partai politik yang berbeda ideology bisa berkoalisi? Lantas apa yang menjadi pembeda antara partai politik satu dengan partai politik lainnya? Ideology dikesampingkan, kemudian kekuasaan yang dikejar lantas tak memberikan suatu yang special selain hanya seonggok kekuasaan yang menjadi target tujuan.
Selain itu juga peran partai politik bisa saja hanya di jadikan sebagai lading bisnis para oligark di negeri ini, kita bisa lihat bagaimana partai – partai diisi oleh orang – orang yang memang memiliki finalcial yang luar biasa besar. Bahkan munculnya partai baru semakin mempertegas bahwa orang – orang oligark memang sedang melebarkan sayapnya untuk memperkuat kekuasaannya dengan terjun ke ranah politik melalui mesin partai. Dengan masuknya orang – orang oligark tersebut kemudian timbulah rasa pesimistik dari berbagai kalangan. Tujuan kesejahteraan nampaknya akan semakin jauh digenggam oleh masyarakat.
Selanjutnya menanggapi mengenai isu kenaikan dana paropl yang belakangan ini ramai diperbincangkan oleh elit politik, dimana setiap parpol diperkirakan mendapatkan suntikan dana sekitar 1 triyun. Secara husnuzonnya ialah bagaimana anggaran yang di gelontorkan oleh pemerintah untuk partai politik tersebut bisa mengurangi dominasi orang – orang oligark dalam kubu partai politik. Selain itu juga anggaran yang dikeluarkan bisa digunakan untuk pendidikan politik yang lebih maksimal serta pengkaderan yang lebih diperdalam, sehingga partai – partai politik yang ada tidak lagi mengambil calon serabutan yang notabenennya bukan orang partai, yang lebih jelasnya hasil dari pengkaderan partai politik tersebut.
Berbagai permasalahan yang mencuat belakangan ini, taka ayal jika kepercayaan masyarakat terhadap partai politik semakin menurun. Seharusnya partai politik yang merupakan salah satu pilar utama demokrasi harus mampu berperan dalam mengaktualisasikan nilai – nilai demokrsi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, bukan malah menciderai nilai – nilai demokrasi dengan berbagai kepentingan. Kehadiran partai seyogyanya sebagai bentuk manisfestasi bentuk ideologis atas dasar kehendak dan kepentingan public, begitu pula berbagai sebagai penghubung antara  masyarakat dengan pemerintah, mengawasi kinerja pemerintahan secara professional, menjaring aspirasi masyarakat. Pada intinya apa yang dilakukan oleh partai dan elit yang terlibat didalamnya haruslah atas nama rakyat. Bukankah demokrasi adalah vox populi vox dei, suara rakyat adalah suara tuhan. Dan partai seharusnya paham akan hal tersebut. Semoga partai dikemudian hari segera berbenah diri demi meningkatkan kualitas demokrasi. Entahlah ….. wallahualam ….. (NZ)
———————————————————————————-
Sumber gambar: gehanggofari.blogspot.com
Scroll to Top