Vlog Sebagai Media Komunikasi Politik Jokowi

Presiden Joko Widodo seakan tidak pernah kehabisan kreatifitas dalam menjalin komunikasi politik dengan masyarakat. Jika pada tahun 2013 Jokowi  dikenal dengan pemimpin yang kerap kali menerapkan pola komunikasi tatap muka langsung dengan publik atau yang terkenal dengan blusukan. Pada tahun 2017 ini  Jokowi mendapat sorotan publik dengan berbagai video blog (vlog) yang diunggahnya dalam media sosial, YouTube. Pada artikel ini penulis akan memaparkan mengenai trend baru yang diciptakan Jokowi dalam komunikasi politiknya melalui vlog.
Menurut Gabriel Almond (1960) komunikasi politik adalah salah satu fungsi yang selalu ada dalam setiap sistem politik “All of the functions performed in the political system, political socialization and recruitment, interest articulation, interest aggregation, rule making, rule application, and rule adjudication, are performed by means of communication.” Komunikasi politik merupakan proses penyampaian pesan – pesan yang terjadi pada saat keenam fungsi lainnya itu dijalankan (1).  Komunikasi politik memegang peranan yang sangat penting sekali dalam sistem politik. Karena komunikasi politik dapat memelihara sistem politik agar tetap hidup. Menurut Solatun Dulah dalam bukunya “Komunikasi Pemasaran Politik” Jokowi mempunyai legitimasi kekuasaan berkualitas tinggi. Hal ini dikarenakan Jokowi mampu mengemas gaya komunikasi politik yang unik dan disenangi masyarakat.
Pengemasan komunikasi politik Jokowi dilakukan dengan sangat memperhatikan hal – hal yang menjadi ketertarikan bagi masyarakat. Perkembangan media sosial yang semakit dramatis dijadikan peluang oleh Jokowi untuk dapat mengirimkan pesan – pesan politiknya kepada masyarakat. Sejak tanggal 28 Mei 2016 akun resmi YouTube Presiden Jokowi sudah dapat diakses. Video pertama yang diunggah pada akun tersebut adalah video yang berjudul “Turun Ke Bawah, Selesaikan Masalah di Lapangan”. Dalam video itu Jokowi sedang melakukan berbagai tugas diantaranya, membuka acara dialog publik, kunjungan kerja, dan blusukan. Hingga saat ini, jumlah video yang telah diunggah pada akun resmi YouTube Jokowi telah berjumlah 255. Akun tersebut pun telah memiliki subscribers sebanyak 283ribu.
Menurut data statistik, video pribadi dengan tagar #JKWVlog lebih laris dibandingkan dengan video – video mengenai kebijakan yang diunggah Presiden Jokowi. Contohnya pada video berjudul “Keterangan Pers Presiden RI, Bandung, 8 Desember 2016” hanya ditonton sebanyak 1.075 kali (2). Padahal isinya penting mengenai sikap Indonesia terhadap pembantaian etnis Rohingya di Myanmar. Sedangkan video “Olahraga Memanah : Fokus, Konsentrasi, Ada Target dan Sasaran” dengan tagar #JKWVlog ditonton sebanyak 533.536 kali. Dari fakta tersebut, Jokowi sebagai komunikator politik telah mampu melakukan political spin melalui vlog-nya. Political spin adalah kondisi terjadinya pengemasan yang canggih atas pesan-pesan politik tertentu yang sangat sarat akan bias posisi komunikator politik tertentu. Pesan-pesan ini dikemas lewat manajemen media yang sepenuhnya dimaksudkan untuk memelihara atau mengendalikan suatu situasi (3).  Pergulatan politik di Istana menjadi kurang mendapatkan perhatian dari masyarakat. Karena masyarakat telah dibuat terlena oleh sosok Jokowi dalam #JKWVlog. Kepercayaan rakyat kepada Jokowi pun semakin meningkat. Hal tersebut merupakan output dari komunikasi politik yang telah dilakukan Jokowi. Tujuannya adalah agar Jokowi dapat dengan leluasa mengeluarkan berbagai kebijakan tanpa perlawanan dari rakyat.
Keaktifan Jokowi dalam membuat vlog juga bertujuan untuk membangun personal branding sebagai sosok positif di benak anak-anak muda. Hal ini dibuktikan, pada tanggal 9 Agustus 2016,
Presiden Jokowi mengundang para YouTuber Indonesia untuk datang ke Istana Negara. Diantaranya adalah Fathia Izzati, Andovi da Lopez, Jovial da Lopez, Arief Muhamad, dll. Selain itu, Jokowi juga mengajak para YouTuber untuk ikut melakukan kunjungan ke beberapa kota.
Komunikasi politik Presiden Jokowi yang memiliki trend baru melalui vlog, dilakukan agar Jokowi dapat terus melenggangkan kekuasaannya. Vlog menjadi media yang sangat cocok dalam mengembangkan personal branding sosok Jokowi yang dekat dengan masyarakat terutama kaula muda. Selain itu, political spin juga berhasil dilakukan Jokowi dalam mengalihkan perhatian masyarakat dari pergulatan politik di Istana. (NBPK)
———————————————————————————–
(1) Beddy Iriawan. 2012. Sistem Politik Indonesia : Pemahaman Secara Teoritik dan Empirik. PT Raja Grafindo Persada : Jakarta.
(2) Agung, DH. 15 Maret 2017. “Investasi” Jokowi Lewat Vlog. tirto.id
(3) Seta Basri. 2012. Sistem Politik Indonesia. Indie Publishing : Depok.
Sumber gambar: Malesbanget.com
Scroll to Top